Tuesday, May 19, 2015

Negeri di Bawah Awan

Semuanya diawali di sore hari setelah gue nulis postingan terakhir lebih dari seminggu yang lalu...

Gue menemukan sebuah negeri yang begitu ramah, aman dan tentram. Siapa saja yang ada di sana bisa merasakannya. 

***
Tidak ada kendaraan yang mengeluarkan CO yang berbahaya bagi kesehatan. Produksi rokok dan tembakau dihentikan. Tidak ada sampah berserakan. Tidak ada lagi kemacetan dimana-mana. Tidak ada lagi tiang listrik yang nyangkut dimana2, yang terlihat hanyalah smart city yang konsepnya bisa dimaknai lebih bagi siapa saja. Baling2 bambu pun ada disini, tapi tidak untuk dipake berkendara seperti di dunia doraemon. Hanya ada sepeda yang dikayuh silih berganti. Bus atau mini bus diganti dengan sebuah kereta bawah tanah yang kecepatannya sama dengan kereta di Jepang saat ini. Ada area jalan kaki bagi pejalan kaki. Pepohonan yang rindang selalu menghiasi pinggir jalan. Di negeri ini pahlawan dikenang dengan memahat patungnya di gunung yang berada di desa didesain mirip Hokage. Tata kota yang begitu rapi seperti di kompleknya Nobita membuat gue tidak ingin meninggalkan negeri itu.

Dari segi ekonomi, negeri ini sangat kaya akan sumber daya alam yang dikelola sendiri oleh negara untuk kepentingan rakyat. Tidak ada intervensi dari negara2 lain. Semua pengelolaan keuangan negara diberikan pada ahlinya. Meski demikian beberapa diantara mereka tetap berdagang dengan jujur untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari2. 

Dari segi pendidikan, seluruh rakyat berhak sekolah setinggi2nya dan negara membiayai semua itu hingga ke perguruan tinggi. Semua gratis dengan pelayanan fasilitas yang super luar biasa. Anak2 bebas memilih pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Semua sekolah berhak menentukan sendiri kurikulumnya. Tidak ada ujian nasional, ujian semester apalagi ujian harian. Standar kelulusan sekolah dinilai dari masyarakat melalui perilaku yang semakin hari semakin baik. Siaran tivi hanya yang berbasis berita, agama dan pendidikan. Tidak ada lagi film, sinetron2 atau drama2 yang gak jelas. 

Dari segi kesehatan, seluruh biaya pengobatan rakyat ditanggung sepenuhnya oleh negara. Lansia tetap dipelihara oleh keluarganya masing2. Prosedur seluruh rumah sakit beralih ke pelayanan prima kepada siapa saja yang berkunjung kesana. Tidak ada ruang untuk makanan junk food, fast food atau indomie yang kaya MSG. Semua makanan dibuat secara alami mungkin tanpa pengawet.

Dari segi hukum dan keamanan, seluruh personil keamanan bekerja dengan amanah dan tanggungjawab. Hakim, jaksa dan pengacara bekerja dengan tenang tanpa adanya sogok menyogok. Di negeri ini yang salah tetap salah dan yang benar tetap benar. Para penjahat dihukum setimpal dengan perbuatannya. Pondasi dari sistem pendidikannya yang mementingkan etika dan moral begitu kuat sehingga penjahat2 di negeri ini sangat langka ditemukan.

***
Tiba2 ingat lagunya si Katon Bagaskara. Negeri damai itu katanya hanya ada di Negeri (Bawah) Awan. 

Saat sadar sesudah terjatuh dengan gebleknya depan teras rumah, gue baru sadar kalo negeri yang gue ceritain itu hanya ada dalam "cerita". Dan ternyata ini hanya cerita gue dan Imak kemarin. Imak, si anak SD yang minggu ini sementara ujian nasional.

No comments:

Post a Comment