Sunday, June 16, 2019

Kabar 2 Pekan

Akhirnya bisa update lagi disini. Asli dari kemarin mau bikin postingan gak jadi2. Huft. So little time but so much things to do. 

Kadang gue tuh suka gini, kalau sudah bangun cek henpon gitu kan. Pas dicek eh gak ada yg notif. Sekali ada yg notif eh dari Telkomsel. Trus si henpon natap gue gitu kan, seakan mau bilang KANCINGAN DEH LU. Itulah idup. Kadang gak selalu manis sesuai yang kita mau. 

Banyak yang mau gue share disini. Langsung aja yak. Firstly gue mo ngomong ini dulu : Horee akhirnya kelar juga sepekan kemarin ujian semester di sekolah. 
---
Nah biar kalian gak bingung gue akan memetakan tgl kejadian 2 pekan terakhir ini. 

Pekan 1 - 2 : tgl 1 s/d 9 Juni

Lagi dan lagi gue shalat ied gak bareng bokap sama nyokap. Gue ied duluan sedangkan bokap sama yg lainnya di hari berikutnya. Tapi bedanya kali ini gue shalatnya sama si Isna adek gue yg bungsu. Kalau idul adha kemarin gue mah shalatnya pergi sendiri. Asli berasa di negeri org tauk. Asing di negeri sendiri. Huhuhu. 

Tapi gak papa. InsyaAllah nanti akan ada saatnya dimana kita bisa sepaham dan shalat ied sama2 lagi. 
---
Masih sama kek tahun lalu abis shalat ied bikin ketupat sama buras dan pastinya daging toppalada dan pallu kacci andalan nyokap. Cuman ya itu, akhir bulan lalu nyokap abis jatoh depan carefour jadi gak bisa banyak bantuin kita masak. Semoga bekas jatuhnya cepat sembuh. Aamiin. 

Kadang apapun itu gak enak kalau bukan buatan nyokap sendiri. 
---
Kita masih berkelana di daerah laikang dan sudiang. Ketemu sama sepupu. Makan gak terlalu banyak sih. Gak kek dulu, sampe gak bisa gerak. Sekarang sdh bisa ngontrol sendiri. 
---
Terkahir anak kelas XII datang ke rumah juga. Personilnya biasalah. Amel, winda sama fajrin. Udah. 
---
Pekan 3 : tgl 10 s/d 15 Juni

Gue cuman abisin waktu antar rumah dan sekolah selama sepekan terakhir ini. Dan satu hal yang pasti setelah lebaran ini guru dan siswa sudah salaman juga. Utamanya kelas XI. Semoga mereka benar-benar sadar dan gak ngulangin lagi kesalahn yang kemarin. 
---
Terkahir gue masih sibuk lengkapi buku administrasi. Abis borong buku di Agung juga. Terus abis reservasi tempat untuk acara tgl 12 Juli nanti di Condotel. Semoga dilancarkan. Gue ambil lantai 18 nya. 

Outdoor cafe dan asli konsep acaranya nanti keren. Gue udah bikin utk 3 moment itu sih. Reunian, miladnya Winda dan Ade plus syukurannya si Adil yg lulus pendidikan polisi. Salute kelas XII. 

Alumni lain bakal susah nih nyaingin kita. Liat aja bentar. Huehehe. 
---
So, wish me luck :) 

The last. Chat ini datang dari bokap yang sedang nelfon. 
Bokap : Halo..  
Tante gue : halo, bgmn kabarta? 
Bokap : Alhamdulillah baek, ka selalulka sama dia. 
Tante gue : dia? 
Bokap : DIAbetasol hahahahaha
Seisi rumah ngakak. 
---
Selamat memasuki pekan remedial dan Terima raport. 

Friday, May 31, 2019

Our Bahasa's Teacher


Hepi fasting, hepi iftar dan selamat menyambut Eid Mubarak ') 
Semoga yang sakit, disegerakan kesembuhannya. Aamiin. 
---
Deepest condolences. 
---
Kek yang pernah gue tulis di postingan beberapa tahun yang lalu kalau semua orang pasti punya phobia masing2. Ada yang phobia pada ketinggian, ada phobia pada kegelapan, ada phobia pada keramaian. Including me. Gue juga punya ketakutan2 sendiri. Salah satunya gue phobia pada "perpisahan" baik itu sifatnya sementara ataupun kekal. 

Beberapa orang mungkin berfikir lebih baik meninggalkan daripada ditinggalkan. 
---
Dulu temennya adek gue pernah nulis caption di salah satu akunnya ttg kehilangan. 

Yang paling gue inget itu pas dia nulis bilang begini "tidak ada lagi canda dan tawamu". Begitu gue tanya, siapa yang meninggal dijawab sama dia kucing piaraannya. I mean KUCING PIARAANNYA. 

Jangankan jam dinding. Gue pun hanya bisa terdiam. 
---
Another story goes... 

Lebih dari setahun yang lalu, salah satu siswa gue di sekolah meninggal. Namanya Andini. Dua bulan sebelum ujian nasional. Sebelum dia meninggal, gue sama anak2 dan guru2 di sekolah nyempatin diri utk menjenguk dia di rumahnya. 

Badannya terkujur kaku di ruang tengah dekat ruang tamu pas depan tivi. Kata anak2 yang lain sih, dia gak bisa ngenalin kita lagi. Tapi begitu kita mau pamit pulang, dia masih salim dan cium tangan gue. Terlihat jelas, air matanya jatuh.

Dia masih ingat gue siapa, bahkan ngenalin gue waktu itu. Diingat atau dikenali karena mungkin gue yang paling keras didikannya di sekolah. I don't know. 

Sebelum pulang, gue sempat minta maaf kalau ada salah, bahkan mungkin banyak salah. Gue pegang, kepalanya sambil bilang "Andini cepat sembuh !".

Hari itu hari Jum'at. Setelah waktu shalat Jum'at selesai kita pamit pulang. Keesokan harinya keadaannya membaik walau harus masuk rumah sakit lagi. Tepat di hari Senin berselang hanya beberapa hari, gue dapat kabar dari wali kelasnya kalau dia meninggal. 

Gue terdiam agak lama di meja. Habis itu gue keluar dan org2 sdh pada heboh di luar kelas.  
---
Sampe akhirya i have to tell you this kalau dua pekan lalu tepatnya di hari Kamis, pas di sekolah lagi mo ngadain baksos. Gue dapat info dari bu Erni (salah satu teman guru di sekolah) kalau pak Hamzah guru bahasa Indonesia gue meninggal. 

Mungkin yang ngikutin fanpage nya sekolah di SMP SMA Bawakaraeng Makassar sudah tau dan baca infonya. Mungkin juga kalian sdh tau dari teman / guru di sekolah atau dari siapa sebelumnya. But the point is, he died. 

Di hari terakhir takziah, gue, bu Ani dan bu Nita ke rumahnya. Disana kita ketemu sama istrinya. Melihat istrinya yang tanpa daya itu cukup memberi gue jawaban atas kesedihan yang dia alami. 

"Kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya adalah Lailahaillallah". Itu yang dibilang istrinya ke kita. 

Kalimat yang menyambut kita as a Moslem begitu kita baru hadir di bumi yg fana ini. 

Kalimat yang semasa hidup insyaallah selalu kita perjuangkan dan 

Kalimat yang kita idam2kan terakhir keluar dari mulut kita ketika sakaratul nanti. 
---
That's life. 

Umur orang, siapa yang tau. Kita gak akan pernah tau apa yang akan terjadi pada diri kita sejam kemudian, besok, lusa, pekan depan, sebulan atau setahun ke depan. Apakah kita masih hidup ataukah kita sudah dikenang oleh sedikit atau banyak orang. Nobody knows. 

Akankah nama kita masih disebut di sujud terakhir orang2 yang kita sayang atau mungkin kita sudah dilupakan. Jujur gue gak mau dilupakan begitu saja. Life is so short. 

The way I see things that kematian itu adalah sesuatu yang pasti akan kita jumpai. Sesuatu yang kadang kita sendiri deny akan keberadaannya. Sesuatu yang selalu kita simpan di poin terakhir dalam hidup kita. Sesuatu yang terlalu sensitif untuk dibicarakan dan didengar oleh telinga. Bahkan kadang kita ignore it. 

And when it comes, it hits hard. 
---
Gue yakin, org2 yang kita sayang dan telah pergi lebih dulu gak mau liat kita jadi org lemah. Jadi org yang taunya cuma nangis. Mereka ingin kita tegar. 

Bukankah the meaning of life is to give life a meaning? 

Kita hidup agar kita bisa berarti utk org2 di sekitar kita. Kita melakukan aktivitas agar semuanya tidak berarti hanya untuk kita, tapi juga berarti utk org banyak. Kita hidup untuk membuat semuanya lebih berarti. 
---
I just wanna say this... 

Gue ingin hidup gue berarti.
Berarti buat orang2 yang gue sayang. 
---
#RIPRatusanAnggotaKPPS #RIPHarunAlRasyid #RIPUstArifinIlham 

Saturday, May 25, 2019

Mannequin Challenge dan Miracle Sebuah Kado

Manequin lagi? 

Oh c'mon, setelah UNBK kan udah cik...
Trus lu challenge lagi, gituh? 

Yes, I do. Gue dan futuristic 2019 menggila lagi di Richeese Factory. 

Huwat? 

Ho oh. Gue challenge lagi. Kali ini bareng sama pengunjung disana. Tiga kata untuk aksi kita disana : Asli. Gokil. Nekat. 

Padahal cuma pengen jawab pertanyaan "SEBERAPA GREGETKAH KELAS XII?"

Gile ndro... Sampe dibela2in untuk ajakin pengunjung main MC. Dan alhamdulillah sukses dilaksanakan di hari miladnya bu Ani. Yihaaa mission complete *lompat2

Nanti gue kupas tuntas di post berikutnya ! 
---
Oke, this the detail story goes

Tgl 21 Mei adalah hari milad dr bu Ani temen TU gue di sekolah. Sekaligus tgl dimana gue dan anak kelas XII sepakat untuk sekalian ngadain bukber. Sesuai kata pepatah, sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. 

Secara bukber di sekolah mule tahun ini dihiatuskan untuk waktu yg entah sampai kapan layaknya OSIS di schule. 

Layaknya manusia yang tak begitu menyukai boneka, gue memutuskan untuk beli bantal Arsenal sebagai kado di Kiddy sepulang sekolah sehari sebelumnya. 

Kenapa mesti bantal? 

Biar ada gunanya, itu satu. Kedua, tahan lama. Apa lagi ya? Yang jelas something like that lah ya. Intinya bisa berguna bagi yang menerima. 

Begitu masuk Kiddy, gue langsung nanya dong ke mbak2nya yang senantiasa selalu ngikutin pergerakan kaki gue. Buset. Kirain gue mau rampok. Ya amyunnn amit2 deh. Sori mbak, gue masih punya duit ya. Catet ituhh. *mule ngaco 

Setelah melihat2 begitu banyaknya boneka yg ada disana, gue mutusin untuk beli bantal. Lho? 

Disana itu lebih banyak pilihan bonekanya dibandingkan bantalnya. Coba kalian bayangin, jumlah boneka dan bantal jika dianalogikan kek apa ya, kek jumlah upil dan bulu idung. Nah, bingung kan? Iya gue juga bingung. 

Lanjut

Setelah mengitari rak boneka yg bejubun-jibun, gile bahasanya MENGITARI. Kata dasar ITAR seperti kalimat yang sudah gue baca baru2 ini di bukunya si Radith (Aduh apaan sih Cik? Gak penting deh) gue akhirnya menemukan bantal. Bentuknya kek tangan, warnanya merah, pilihan gambarnya cuma dua. Ada gambar mobil tayo dan ada gambar spiderman. Dengan riang gembira gue pilih yg spiderman. 

Setelah dapet, gue pun langsung suruh bungkus pake kertas kado. Ya iyalah,  masa pake kertas nasi bungkus. 

Kegeblekan pertama, waktu si mbak2nya mulai membungkus bantal yang baru gue beli itu adalah gue baru sadar kalau ternyata gue gak bawa air minum persiapan buka dari sekolah. Pinter.

Padahal kebiasaan kalau puasa gini dan gue pulangnya agak sorean, adalah bawa bekal air minum minimal teh kotak untuk jaga2 kalau di jalan gak dapet takjil gratis. Huehhe. 
---
Kegeblekan kedua teringat pas si Pitek dtg ke rumah sekitaran Oktober tahun lalu bawa undangannya kak Mega. Trus Pitek cerita gitu kan, ada adeknya juga waktu itu si Arham dan tentunya ada nyokap gue juga dunk... 

Pitek : iyek kakak Acik, itu  yang sering kupake kalau pergi2 ka
Gue : hah?  Bantal? 
Pitek : iyek kakak, bantal Arsenal yang dulu dibelikan 
Gue : yang mana? 
Pitek : ih kakak Acik nalupami, yg kado ultahku kakak yg dulu dibelikan
Gue : Oh iyo dii *tepok jidat

Ternyata sodaraku yang budiman, gue baru ingat kalau dulu gue pernah belikan Pitek bantal Arsenal. 

Asli. Pelupa parah. Untung waktu itu Pitek gak ngasih gue pertanyaan dodol semisal... 

"Kakak Acik masih dikenalja?"

Bagus kalau gue jawabnya, "Iya dong Pitek, kenal lah"

Gimana kalau jawaban gue kek "Lo Pitek yang mana ya?" Hueheheh yang ada gue mungkin udah ditabok duluan. 
--- 
Mungkin gue adalah tipikal manusia yg gak pernah bisa paham gimana perasaan boneka. Gak pernah sama sekali ngasih orang boneka juga kalau ada yang ultah. Pertama karena emang gue gak suka. Kedua, krn gak suka, ketiga krn gak suka. 

Giliran gue ultah tante gue malah beliin gue boneka, gue sendiri yg histeris. Akhirnya tuh boneka gue lempar, saking menakutkannya. Sekarang gue gak tau tuh boneka ada dimana. 
---
The last hepi milad ya bu Ani 🎂
And hepi fasting 😄

Saturday, May 18, 2019

Help me...

Oke jadi ceritanya gini...

Sudah hampir semingguan ini gue berbuka puasa di angkot. Secara gitu loh, gue hampir tiap hari masuk sekolah terus. Dan tiap hari itu juga, gue habisin waktu hanya depan laptop sambil dengar KKK nya Prambors. 

I mean I am alone

That's why gue selalu pulang di pkl 16.30-an hanya gara2 ngejar deadline kerjaan dan satu lagi alasan yg paling masuk akal, biar dapet takjil di jalan. 

Hueheheh. Modus banget. 
---
FYI, alhamdulillah banget di Ramadhan tahun ini gue berhasil lepas dari jeratan indomie. Gokil. Gue baru makan indomie goreng itu di hari ke-10 puasa men.

Selama puasa itu gue makannya sehat mulu. Such as telur, ikan, ayam goreng pak djomot, asli nampol tuh sambelnya. Plus nyokap traktir kita serumah makan ayam goreng kremes langganannya si Isna. 

Merdeka gue..  
---
The other story goes... 

Di rumah gue ada tikus got yang dengan jumawanya mengambil peran gue di wc sudut dekat tangga belakang rumah gue. Jadi pekan lalu itu adalah pekan dimana gue berbagi tempat sama si tikus got kesasar itu. 

Hal pertama yg muncul di kepala gue adalah TUH TIKUS MASUK DI WC LEWAT MANA ? 

Oke, kalau kita flashback dari kebiasaan om Ridu di rumah yakni tidak menutup lubang air dalam wc bisa jadi tuh tikus ngambil kesempatan lewat sana. 

Sebelum naek lewat lubang air di wc mungkin si tikus sempat berdialog juga dulu dengan dirinya, seperti yg biasa gue lakuin kalau lagi liat makanan. Buset dah. 

Kira2 seperti ini : ah kesempatan nih, mumpung ada jalan menuju wc gue bisa nih jadiin wc ini sebagai batu loncatan untuk dapet makanan di dalam rumah. 

Sebusuk itulah otaknya si tikus. Kek gue kalau liat makanan, ya nggaklah. Liat diskonan di dapur coklat sih dulu. Iya. Jiahhh... 

Oke lanjut. Sebelum gue tau tuh tikus bersemayam di bawah mesin cuci dalam wc. Gue pun setiap pulang dr sekolah pasti mandi dong ya iyalah bau kos kaki gitu. Huehehe.

Nah pas gue nutup pintu wc dari dalam, tiba2 tikus hitam segede kucing muncul di bawah mesin cuci sambil berlarian mau keluar dr wc, tp berhubung tuh wc udah gue tutup giliran gue yang histeris. 

KYAAAAAAA

Gila nih tikus. Nabraknya membabi buta. 

Akhirnya gue berhasil keluar, setelah manggil adek gue. Si Adi. Thanks bro. Kalau nggak, gue gak tau gue bakal keluar lewat mana. Gak mungkin dong, gue manjat dinding kek spiderman trus lewat atap atau lari nembus dinding kek yg dilakukan oleh heri poter. Cmon man, ini bukan Hogwarts gitu. 

Giliran om Ridu yang tanding dalam wc sama tuh tikus. Beberapa menit setelah terdengar suara dari dalam wc...

Seperti suara tawuran

Om Ridu : come here ! 
Tikus got : *lari muter2*
Om Ridu : BRAKKK
Tikus got : cuit cuit..  cuit cuit.. 
Om Ridu : ah ndak ada ampun 
Tikus got : *Arghhhhhh

Setelah sekitar setengah jam di dalam wc, akhirnya om Ridu keluar sebagai pemenang. Dan tuh tikus sukses dikuburkan di bawah tangga depan. 

Pesan untuk si tikus got : Wahai tikus bertobatlah ! 
---
Btw, mengenai pemilu ah banyak korban KPPS yg meninggal. Mereka mah bukan pahlawan Demokrasi tp korban, ingat ya JOK ! 

Mereka itu manusia yg bernyawa, bukan boneka. Atau game yang kalau game over masih bisa play again ya. It's not the same. 
---
The last, tengkiu udah manggil gue dan bu Ani bukber di Yapma tgl 13 Mei kemarin. 

Tp sekali lagi gue masih butuh waktu. Butuh waktu untuk menerima realita bahwa Life is about balance. Kadang idup itu gak selalu manis seperti yang kita harapin. Ada pahit di sela manis itu yang juga harus kita terima. Dan rasa pahit itu juga sudah pernah gue terima. Rasanya gak kek leci yg biasa gue minum, rasanya sakit. 

But for all... 고맙다 🙏

Tuesday, May 7, 2019

Curhat

Ada yang bilang, kalau keluarga itu adalah takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Sedangkan sahabat adalah takdir yang kita pilih untuk masuk dan tinggal dalam hidup kita.

Alangkah bagusnya lagi sih kalau keluarga bisa menjadi sahabat kita juga sekaligus. Bisa nyokap, bokap, kakak atau adek lo. Tergantung lo nyambung ke siapa.
---
Gue misalnya, dulu suka banget cerita2 itu sama nyokap. Bahasan apapun itu ya pasti dibahasnya sama nyokap. Asik aja gituh.


Kalau dgn bokap gimana cik? Bokap asik di ajak cerita juga, cuman ya itu dia. Bokap kalau cerita susah diremnya. Pernah waktu itu gue kemana gituh, trus bokap cerita2 gitukan sama supir taksinya dari awal naek taksi, bokap cerita sampe kita turun depan rumah.

Trus kalau gue perginya bertiga bareng nyokap, biasanya nyokap suka colekin bokap gue gitu kan trus bilang BAPAK SUDAH2 MO... SAMPE MAKI. Tau2 kita udah sampe gitu aja loh di rumah.
---
Semenjak kakak gue nikah dan jadi PNS gue udah gak pernah lagi cerita2 sama dia. Karena kesibukan masing2 juga. Dulu mah kita bisa kompak gitu. Semua sodara gue kumpul di kamar bokap trus cerita gitu sama nyokap. Sekarang sih gak lagi.


Gue juga masih suka sih cerita2 sama adek gue apalagi kalau ada hal2 yang menghebohkan. Contoh, si Pitrah misalnya yang kalau dapet berita tentang ALL YOU CAN EAT, langsung deh konek. Huehehe.
---
Gue yakin siapapun kalian pasti kalian punya teman cerita yang kalian bisa percaya. Tempat dimana kalian bisa berkeluh kesah dan mereka dengarin kalian. Kek gue, dan blog gue ini.


Pemirsah yang budiman, 2019 bukan hanya tahun politik di negeri ini tapi ia juga sekaligus menjadi tahun dimana manusia menjadi tidak jelas.
---
Btw, pekan kemarin itu adalah pekan pertama gue tanpa Hani siswa ekskul Korea gue yang pindah ke Palu karena ikut mamanya.