Friday, May 31, 2019

Our Bahasa's Teacher


Hepi fasting, hepi iftar dan selamat menyambut Eid Mubarak ') 
Semoga yang sakit, disegerakan kesembuhannya. Aamiin. 
---
Deepest condolences. 
---
Kek yang pernah gue tulis di postingan beberapa tahun yang lalu kalau semua orang pasti punya phobia masing2. Ada yang phobia pada ketinggian, ada phobia pada kegelapan, ada phobia pada keramaian. Including me. Gue juga punya ketakutan2 sendiri. Salah satunya gue phobia pada "perpisahan" baik itu sifatnya sementara ataupun kekal. 

Beberapa orang mungkin berfikir lebih baik meninggalkan daripada ditinggalkan. 
---
Dulu temennya adek gue pernah nulis caption di salah satu akunnya ttg kehilangan. 

Yang paling gue inget itu pas dia nulis bilang begini "tidak ada lagi canda dan tawamu". Begitu gue tanya, siapa yang meninggal dijawab sama dia kucing piaraannya. I mean KUCING PIARAANNYA. 

Jangankan jam dinding. Gue pun hanya bisa terdiam. 
---
Another story goes... 

Lebih dari setahun yang lalu, salah satu siswa gue di sekolah meninggal. Namanya Andini. Dua bulan sebelum ujian nasional. Sebelum dia meninggal, gue sama anak2 dan guru2 di sekolah nyempatin diri utk menjenguk dia di rumahnya. 

Badannya terkujur kaku di ruang tengah dekat ruang tamu pas depan tivi. Kata anak2 yang lain sih, dia gak bisa ngenalin kita lagi. Tapi begitu kita mau pamit pulang, dia masih salim dan cium tangan gue. Terlihat jelas, air matanya jatuh.

Dia masih ingat gue siapa, bahkan ngenalin gue waktu itu. Diingat atau dikenali karena mungkin gue yang paling keras didikannya di sekolah. I don't know. 

Sebelum pulang, gue sempat minta maaf kalau ada salah, bahkan mungkin banyak salah. Gue pegang, kepalanya sambil bilang "Andini cepat sembuh !".

Hari itu hari Jum'at. Setelah waktu shalat Jum'at selesai kita pamit pulang. Keesokan harinya keadaannya membaik walau harus masuk rumah sakit lagi. Tepat di hari Senin berselang hanya beberapa hari, gue dapat kabar dari wali kelasnya kalau dia meninggal. 

Gue terdiam agak lama di meja. Habis itu gue keluar dan org2 sdh pada heboh di luar kelas.  
---
Sampe akhirya i have to tell you this kalau dua pekan lalu tepatnya di hari Kamis, pas di sekolah lagi mo ngadain baksos. Gue dapat info dari bu Erni (salah satu teman guru di sekolah) kalau pak Hamzah guru bahasa Indonesia gue meninggal. 

Mungkin yang ngikutin fanpage nya sekolah di SMP SMA Bawakaraeng Makassar sudah tau dan baca infonya. Mungkin juga kalian sdh tau dari teman / guru di sekolah atau dari siapa sebelumnya. But the point is, he died. 

Di hari terakhir takziah, gue, bu Ani dan bu Nita ke rumahnya. Disana kita ketemu sama istrinya. Melihat istrinya yang tanpa daya itu cukup memberi gue jawaban atas kesedihan yang dia alami. 

"Kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya adalah Lailahaillallah". Itu yang dibilang istrinya ke kita. 

Kalimat yang menyambut kita as a Moslem begitu kita baru hadir di bumi yg fana ini. 

Kalimat yang semasa hidup insyaallah selalu kita perjuangkan dan 

Kalimat yang kita idam2kan terakhir keluar dari mulut kita ketika sakaratul nanti. 
---
That's life. 

Umur orang, siapa yang tau. Kita gak akan pernah tau apa yang akan terjadi pada diri kita sejam kemudian, besok, lusa, pekan depan, sebulan atau setahun ke depan. Apakah kita masih hidup ataukah kita sudah dikenang oleh sedikit atau banyak orang. Nobody knows. 

Akankah nama kita masih disebut di sujud terakhir orang2 yang kita sayang atau mungkin kita sudah dilupakan. Jujur gue gak mau dilupakan begitu saja. Life is so short. 

The way I see things that kematian itu adalah sesuatu yang pasti akan kita jumpai. Sesuatu yang kadang kita sendiri deny akan keberadaannya. Sesuatu yang selalu kita simpan di poin terakhir dalam hidup kita. Sesuatu yang terlalu sensitif untuk dibicarakan dan didengar oleh telinga. Bahkan kadang kita ignore it. 

And when it comes, it hits hard. 
---
Gue yakin, org2 yang kita sayang dan telah pergi lebih dulu gak mau liat kita jadi org lemah. Jadi org yang taunya cuma nangis. Mereka ingin kita tegar. 

Bukankah the meaning of life is to give life a meaning? 

Kita hidup agar kita bisa berarti utk org2 di sekitar kita. Kita melakukan aktivitas agar semuanya tidak berarti hanya untuk kita, tapi juga berarti utk org banyak. Kita hidup untuk membuat semuanya lebih berarti. 
---
I just wanna say this... 

Gue ingin hidup gue berarti.
Berarti buat orang2 yang gue sayang. 
---
#RIPRatusanAnggotaKPPS #RIPHarunAlRasyid #RIPUstArifinIlham 

No comments:

Post a Comment